Loading...
Kamis, 20 Maret 2014

Karya Seni Budaya Asli Bangsa Indonesia



        Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Momentum tersebut mestinya dimaknai oleh segenap negeri ini untuk meningkatkan harkat hidup para pengrajin dan buruh batik tradisional. Selain menjadi warisan budaya yang termashur batik juga harus bisa menjadi leverage ekonomi kerakyatan. Apalagi banyak daerah yang mulai mengembangkan industri Batik dengan motif khas daerahnya termasuk Batik Bakaran.
Era sekarang ini sedang semaraknya membicarakan dan mengenakan batik untuk berbagai keperluan. Hal itu sangat baik, karena batik sebagai kekayaan budaya bangsa diakui oleh UNESCO sebagai seni budaya Indonesia. Oleh sebab itu perlu penekanan khusus pendidikan seni yang mengenalkan keragaman budaya bangsa. Secara yuridis keberadaan pendidikan seni budaya seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, pada pasal 4 ayat 1 yang mengatur tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan yang mempertimbangkan nilai-nilai kultural masyarakat yang sangat beragam. Penyadaran warga masyarakat melalui pendidikan seni budaya sangat medesak untuk dilakukan bangsa ini, mengingat bangsa yang besar dan beragam seperti ini memiliki kekayaan beragam budaya yang harus selalu dilestarikan dan dikembangkan. Pentingnya pendidikan seni dalam masyarakat multikultural dikembangkan adalah pertama, berfungsi sebagai sarana efektif untuk memecahkan persoalan konflik. Kedua, sebagai sarana untuk mengenalkan budaya kepada masyarakat agar tidak tercabut dari akar budayanya. Ketiga, sangat relevan di alam budaya demokrasi seperti sekarang. Jangan sampai anak bangsa tercabut dari akar budayanya sendiri, untuk itu pendidikan harus segera tanggap dan melaksanakan pembelajaran berbasis budaya sendiri. Keragaman budaya Indonesia yang diikat oleh pita emas Bineka Tunggal Eka merupakan landasan dasar yang dikemas dan dicengkeram erat oleh dasar negara kita Pacasila sebagai spirit untuk hidup bersama yang damai dan sejahtera.
Negara kita memiliki budaya tradisi, kerajinan yang beraneka ragam mulai ditinggalkan oleh generasi masyarakat pendukungnya. Hal ini dikarenakan dunia pendidikan kurang mengakomodasi potensi budaya lokal dalam kurikulum dan pembelajaran di sekolah. Dalam Standar Isi tersebut, apresiasi seni daerah setempat, nusantara, dan macanegara, tetapi para guru belum mampu memahami dan mengambil keputusan untuk mengimplementasikan dalam pembelajaran secara benar. Pembelajaran di sekolah masih bersifat rutinitas, belum ada inovasi sama sekali. Hal itu menyebabkan generasi bangsa ini mulai tidak mengenal budayanya sendiri, meninggalkan budayanya sendiri atau mereka asing dari budayanya sendiri. Kapan lagi kalau tidak sekarang penataan kembali pelestarian keterampilan kerajinan diintegrasikan kembali dengan kebudayaan dan kehidupan lingkungan masyarakat pendukungnya. Harapannya Batik  betul-betul hidup, dihidupi, dan menghidupi kebudayaan.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP