Budaya dan
Kebudayaan
Kebudayaan dapat
didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan
pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan
merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial,
yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi
berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan
simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak
(termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian,
setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya
tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh
pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan
yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
Berbicara tentang
kebudayaan Indonesia yang ada dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat
beraneka ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang
beraneka ragam.
Kebudayaan yang
dimiliki oleh suatu bangsa merupakan keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya
manusia. Indonesia sendiri sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman
budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspek
kebudayaan bagi suatu Negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu
identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan Negara.
Permasalahan
Ada sejumlah kekuatan yang
mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara
umum ada dua kekuatan yang menyebabkan timbulnya
*Sekretaris Dewan Kesenian Surabaya dan
Pelukis, makalah disampaikan pada acara Sarasehan Seni dan Budaya
“Membangun Pendidikan Karakter Lewat Seni dan Budaya” yang diselenggarakan
Piramida Madina Bangsa, Malang, Sabtu, 27 Juli 2013
perubahan sosial, hal yang
pertama adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor),
seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Hal
kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh
kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran
(unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat
memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali
kehidupan mereka.
Globalisasi
Berbicara tentang globalisasi yang terlintas adalah seberapa cepat globalisasi itu
dapat berkembang dimana hal ini yang tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan
dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan informasi dalam segala
aspek kehidupan. Namun, hal ini justru malah akan menjadi bumerang tersendiri
dan menjadi suatu masalah yang paling membahayakan atau penting dalam
globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh
negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka
yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru
negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang seperti Indonesia
selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisasi dalam berbagai bidang seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon
Kimoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang
alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses
alami ini,setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan
perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari
kehancuran.
Indonesia merupakan negara yang dapat dikatakan
sebagai negara yang kaya akan budayanya, dengan memiliki keragaman yang cukup
bervariasi, dapat digunakan sebagai penambah indahnya khasanah sebuah negara.
Namun, Indonesia harus tetap mampu mempertahankan eksistensi kebudayaannya.
Apabila diulang kembali berbagai peristiwa yang terjadi, banyak kebudayaan
Indonesia yang telah dirampas oleh negara-negara lain. Hal ini dapat
membuktikan dengan jelas bahwa belum adanya kekuatan hukum yang kuat yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia tentang kebudayaannya. Sehingga akan menyebabkan
kemudahan bagi bangsa lain untuk mengambil dan mengakuinya.
Bukan hanya itu saja, kemajuan teknologi
informasi pada masa sekarang ini telah cepatnya merubah kebudayaan Indonesia
menjadi kian merosot. Sehingga menimbulkan berbagai opini yang tidak jelas,
yang nantinya akan melahirkan sebuah kebingungan di tengah-tengah berbagai
perubahan yang berlangsung begitu rumitnya dan membuat pusing bagi
masyarakatnya sendiri.
Dan yang lebih memprihatinkan lagi, banyak
kesenian dan bahasa Nusantara yang dianggap sebagai ekspresi dari bangsa
Indonesia akan terancam mati. Sejumlah warisan budaya yang ditinggalkan oleh
nenek moyang sendiri telah hilang entah kemana. Padahal warisan budaya tersebut
memiliki nilai tinggi dalam membantu keterpurukan bangsa Indonesia pada jaman
sekarang.
Seni Budaya sebagai Kekuatan
Seni bukan hanya soal keindahan semata namun juga
mengandung inspirasi. Melalui kesenian kita mampu mengintegrasikan pendidikan
karakter ke dalam proses kesenian itu sendiri. Baik kesenian tari, seni lukis,
seni rupa, dan beragam seni budaya lainnya. Dari sini nilai-nilai dan
pendidikan karakter bisa kita tanamkan. Prinsip belajar yang konstruktif,
berakar dari kepribadian, mandiri, bertanggung jawab dapat dikembangkan.
Semangat mencintai dan menghargai seni budaya lokal kita bisa lakukan sehingga
muncul apresiasi dan daya kreasi yang mengakar.
Atas fenomena modernitas dan desakan globalisasi
ini, bagi elemen bangsa saat ini merupakan kegalauan bersama. Karenanya sistem
pertahanan atas seni budaya yang dimiliki bangsa ini mesti kita lakukan secara
arif dan tidak terkesan anti terhadap perubahan. Menekan desakan dan kekuatan
globalisasi dengan strategi yang pas sehingga seni budaya lokal tetap eksis dan
tetap tumbuh di masyarakat yang dilaksanakan dan didukung oleh semua elemen
bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar